A PENGERTIAN. Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja.Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan Neurobikmemang tidak diperuntukan untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi neurobik tetap bermanfaat, khususnya dalam upaya pengaktifan otak. Untuk mengaktifkan otak pun tidak serta merta misalnya mengganti aktivitas tangan kanan yang sudah terbiasa dengan tangan kiri, karena selama ini tangan kiri kurang diaktifkan. Osteomielitis Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan. Osteomielitis ( osteomyelitis) adalah penyakit tulang yang terjadi karena adanya infeksi oleh bakteri (penyebab tersering) atau jamur. Infeksi dapat menyerang tulang melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan tubuh terdekat. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. SekilasTentang Tobramycin Pada Cendo Tobro. Tobramycin sulfate adalah antibiotik aminoglikosida yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, terutama infeksi Gram-negatif. Mekanisme aksi. Tobramycin bekerja dengan mengikat situs pada ribosom 30S dan 50S bakteri, mencegah pembentukan kompleks 70S. Pengobatanpenyakit Kolibasilosis menggunakan antibiotik seperti penstrep, terramicin, dan sulfadion untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri E. colli. Untuk menghindari resistensi obat, jika pernah menggunakan satu jenis obat tertentu selama 3 periode pemeliharaan, sebaiknya periode pemeliharaan berikutnya menggunakan antibiotik dari oXQw. Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Mar 8, 2022 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 5 menit Infeksi saluran kemih ISK merupakan suatu kondisi dimana terjadi invasi bakteri pada saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Gejalanya berupa anyang-anyangan, nyeri ketika buang air kecil, bau urine yang menyengat dan berwarna keruh, serta demam, mual, muntah, hingga nyeri pinggang juga punggung. Sebagian besar kasus ISK terjadi akibat infeksi bakteri sehingga pengobatan utamanya dilakukan dengan terapi antibiotik. Hal ini bisa berbentuk antibiotik oral diminum atau intravena diinfus. Jenis antibiotik untuk infeksi saluran kemihPenggunaan antibiotik untuk infeksi saluran kemih dipengaruhi oleh tingkat keparahan, tempat terjadinya infeksi, dan jenis bakteri yang menginfeksi. Oleh karena itu, penting untuk bersegera mungkin memeriksakan diri ke dokter bila mencurigai adanya gejala infeksi saluran kemih. Untuk memastikan adanya infeksi saluran kemih, harus ditemukan adanya bakteri di dalam urine melalui beberapa pemeriksaan. Jenis pemeriksaannya meliputi pemeriksaan urine lengkap dan kultur urine untuk mengetahui secara spesifik bakteri yang menjadi penyebab infeksi. Pemeriksaan tersebut dibutuhkan untuk menganalisa penggunaan serta menentukan antibiotik yang tepat sesuai tingkat keparahan, tempat terjadinya infeksi dan jenis bakteri yang juga 12 Gejala Infeksi Saluran Kemih ISKBerikut ini berbagai jenis antibiotik untuk infeksi saluran kemih yang dapat digunakan, antara lain Antibiotik oral Penggunaan antibiotik oral seperti sulfamethoxazole-trimethoprim, sefalosporin, atau nitrofurantoin dibutuhkan sebagai pengobatan awal hingga lanjutan setelah pemberian antibiotik intravena. Dengan pengobatan antibiotik oral, gejala infeksi saluran kemih diharapkan dapat membaik dalam 2-3 antibiotik oral yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih adalah 1. Sulfamethoxazole-Trimethoprim Kombinasi sulfamethoxazole dan trimethoprim dapat mengobati infeksi saluran kemih dengan komplikasi dan efektif digunakan sebagai profilaksis pada infeksi berulang saluran kemih bagian atas atau bawah. Dosis antibiotiknya berupa dua tablet ukuran biasa sulfamethoxazole 400 mg dan trimethoprim 80 mg dengan interval pemberian setiap 12 jam. Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan kedua antibiotik ini berupa gangguan gastrointestinal, anemia aplastik, sindrom Stevens-Johnson, dan lain-lain. 2. Nitrofurantoin Nitrofurantoin bersifat bakteriostatik dan bakterisid pada sebagian besar bakteri gram positif dan gram negatif. Antibiotik untuk infeksi saluran kemih ini dapat diserap dengan baik dan efektif digunakan sebagai agen terapi juga profilaksis pada kasus ISK berulang. Dosis harian untuk orang dewasa yakni 50-100 mg. Obat ini dapat dikonsumsi 4 kali sehari selama 7 hari. Efek samping nitrofurantoin di antaranya seperti anoreksia, mual, muntah, diare, reaksi alergi mulai dari gatal sampai ke angioudem, ikterus kolestatik, hepatitis, pankreatitis, hipertensi intrakranial, dan alopesia. 3. Fosfomisin Antibiotik fosfomisin diindikasikan untuk mengobati infeksi akut saluran kemih bagian bawah yang tidak terkomplikasi dan sebagai profilaksis infeksi saluran kemih pada prosedur transurethral. Dosis untuk orang dewasa yaitu 3 gram sebagai dosis tunggal yang diberikan pada saat perut kosong atau 2-3 jam setelah makan. Efek samping fosfomisin yang paling umum berupa sakit kepala, mual, diare dan nyeri punggung. Efek samping yang jarang terjadi meliputi mulut kering, anoreksia, konstipasi, gangguan abdominal stools, insomnia, dan gangguan kulit. 4. Amoksisilin Amoksisilin digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefriti dan infeksi lainnya. Dosis amoxicillin untuk dewasa dan anak-anak dengan berat badan di bawah 20 kg yakni sehari 250-500 mg tiap 8 jam. Efek samping amoksisilin yang paling umum berupa mual, muntah, diare, sakit kepala, dan ruam. Segera hentikan penggunaan jika efek samping berlanjut. 5. Ampisilin Ampisilin merupakan penisilin berspektrum luas termasuk terhadap bakteri penyebab infeksi saluran kemih. Dosis ampisilin untuk mengobati infeksi saluran kemih adalah 500 mg tiap 8 jam untuk dewasa, sedangkan untuk anak di bawah 10 tahun dosisnya setengah dosis dewasa. Sama seperti amoksisilin, efek samping ampisilin umumnya berupa mual, muntah, diare, dan ruam. 6. Sefalosporin Sefalosporin merupakan antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih yang terjadi saat kehamilan atau ketika antibiotik lain tidak menunjukkan respon. Sefalosporin oral generasi pertama yakni sefaleksin, sefadroksil, dan sefradin, sedangkan generasi kedua yakni sefaklor dan sefprozil. Reaksi alergi merupakan efek samping yang paling sering terjadi dari penggunaan sefalosporin. 7. Ciprofloxacin dan Levofloxacin Ciprofloxacin dan levofloxacin merupakan antibiotik untuk infeksi saluran kemih golongan fluoroquinolones yang efektif dalam melawan bakteri gram negatif dan gram positif. Dosis ciprofloxacin untuk mengobati infeksi saluran kemih adalah 50 mg tiap 12 jam, sedangkan untuk levofloxacin yaitu 200-300 mg tiap 12 jam. Efek samping penggunaan ciprofloxacin dan levofloxacin yang paling umum yakni gangguan gastrointestinal mual, muntah, dan sembelit. Sedangkan yang jarang terjadi meliputi kegelisahan, halusinasi, depresi dan insomnia. Antibiotik intravena Antibiotik intravena melalui infus digunakan untuk kasus yang lebih serius, misalnya pasien mengalami dehidrasi yang cukup parah, terjadi infeksi pada ginjal, tidak mampu menelan cairan atau obat-obatan, kekebalan tubuh menurun, atau pasien sedang dalam kondisi hamil dan mengalami demam. Berikut beberapa jenis antibiotik untuk infeksi saluran kemih yang digunakan secara intravena atau melalui infus 8. Ceftriaxone Ceftriaxone merupakan sefalosporin generasi ketiga yang memiliki spektrum luas semisintetik. Jenis antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat biosintesis dan mencegah pembentukan dinding sel sehingga mengakibatkan kematian sel bakteri. Umumnya ceftriaxone dapat ditoleransi dengan baik. Sejumlah efek samping ceftriaxone yang mungkin timbul di antarany sakit kepala, diare, mual muntah, dan reaksi lokal seperti nyeri tekan pada tempat suntikan. 9. Gentamicin Gentamicin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang memiliki spektrum antibakteri yang luas, namun memiliki aktivitas yang lemah terhadap kuman anaerob seperti Streptococcus hemolyticus dan pneumokokus. Jenis antibiotik ini memiliki mekanisme kerja dengan cara menghambat sintesis protein melalui pengikatan sub unit 30S dan 50S sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat. Efek samping gentamicin di antaranya gangguan pendengaran dan vestibuler. Pemberian jangka panjang dapat mengakibatkan hipomagnesemia konsentrasi magnesium serum dibawah normal dan kolitis karena antibiotik. 10. Tobramycin Antibiotik ini memiliki aktivitas yang serupa dengan gentamicin, namun sedikit lebih aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa. Tobramycin dapat menjadi pilihan pengobatan parenteral empiris infeksi saluran kemih. Tobramycin bekerja dengan cara menghambat sintesis protein melalui pengikatan sub unit 30S dan 50S yang menyebabkan kegagalam pembacaan mRNA. Hal inilah yang akan menghambat pertumbuhan bakteri. Pemakaian tobramycin dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pendengaran dan dalam jangka panjang dapat merusak jaringan berbagai jenis antibiotik untuk infeksi saluran kemih yang dapat digunakan agar penyakit ini tidak kambuh. Namun, ingat, antibiotik harus diminum sampai habis sesuai resep dokter. Hindari berhenti minum antibiotik untuk infeksi saluran kemih secara tiba-tiba, meskipun gejalanya sudah berkurang karena dapat memicu resistensi bakteri. Segera konsultasikan dengan dokter apabila efek samping terus mengganggu atau jika gejala ISK tidak berkurang, memburuk, atau kembali juga Antibiotik Fakta dan Info Penting yang Harus Diketahui 39 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. FDA drug safety communication FDA updates warnings for oral and injectable fluoroquinolone antibiotics due to disabling side effects. Food and Drug Administration. Werner K. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. April 7, 2017. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Infeksi jamur pada kulit atau Tinea versicolor adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh jamur. Gejala yang ditimbulkan antara lain kulit berubah warna, gatal, dan timbul bercak putih atau coklat pada kulit. Penyakit ini sering terjadi pada orang yang hidup di daerah tropis dan lembap. Untuk mengobati penyakit ini, antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS bisa menjadi pilihan. Apa itu Antibiotik? Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi virus atau infeksi jamur. Oleh karena itu, jika infeksi disebabkan oleh jamur, maka obat yang digunakan adalah antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS. Jenis-jenis Antibiotik untuk Mengobati Penyakit karena Jamur TTS Ada beberapa jenis antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS, antara lain Fluconazole Ketoconazole Terbinafine Griseofulvin Bagaimana Antibiotik untuk Mengobati Penyakit karena Jamur TTS Bekerja? Antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan atau membunuh jamur yang menyebabkan infeksi pada kulit. Antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS bisa diminum dalam bentuk tablet atau kapsul, atau dioleskan pada kulit dalam bentuk salep atau krim. Kapan Antibiotik untuk Mengobati Penyakit karena Jamur TTS Dikonsumsi? Antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS biasanya diberikan oleh dokter jika gejala infeksi sudah parah atau jika infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain. Antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS juga bisa diberikan jika obat-obatan lain tidak berhasil mengobati infeksi. Bagaimana Cara Menggunakan Antibiotik untuk Mengobati Penyakit karena Jamur TTS? Cara menggunakan antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS tergantung pada jenis antibiotik yang digunakan. Jika antibiotik diminum dalam bentuk tablet atau kapsul, maka dosis dan jangka waktu penggunaan akan ditentukan oleh dokter. Jika antibiotik dioleskan pada kulit dalam bentuk salep atau krim, maka biasanya dioleskan pada kulit yang terinfeksi 2-3 kali sehari. Apakah Antibiotik untuk Mengobati Penyakit karena Jamur TTS Aman Digunakan? Antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS aman digunakan jika sesuai dosis dan anjuran dokter. Namun, antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS juga memiliki efek samping seperti mual, diare, sakit kepala, dan alergi. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS. Bagaimana Cara Mencegah Penyakit karena Jamur TTS? Beberapa cara untuk mencegah penyakit karena jamur TTS antara lain Menghindari kelembapan berlebih pada kulit Menghindari pemakaian pakaian yang terlalu ketat Menghindari pemakaian pakaian yang terlalu basah Menghindari pemakaian pakaian yang sudah terkontaminasi jamur Menghindari penggunaan alat mandi dan pakaian yang bersamaan dengan orang yang terinfeksi jamur Kapan Harus ke Dokter Jika Terkena Penyakit karena Jamur TTS? Jika terkena penyakit karena jamur TTS, sebaiknya segera periksakan ke dokter jika gejala tidak kunjung hilang atau semakin parah. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dan meminimalkan risiko infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain atau menyebabkan komplikasi. Kesimpulan Antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit. Antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan atau membunuh jamur yang menyebabkan infeksi pada kulit. Untuk menggunakan antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur TTS, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Dipublish tanggal Feb 25, 2019 Update terakhir Okt 26, 2020 Tinjau pada Jul 17, 2019 Waktu baca 5 menit Istilah jamuran memang sudah akrab ditelinga Anda, tetapi yang dimaksud jamuran di sini bukan lah jamuran yang biasa Anda temukan di makanan, jamuran memang berkaitan erat dengan makanan, tetapi jamuran yang dimaksud adalah jamur yang tumbuh pada tubuh manusia. Jamur yang tumbuh pada tubuh manusia dikenal dengan istilah fungi. Sebenarnya jamur merupakan organisme yang normal ditemukan pada tubuh manusia, yang menjadi masalah adalah ketika seseorang mengalami gangguan pertahanan tubuh, jamur-jamur tersebut dapat menyebabkan infeksi, dari infeksi yang ringan seperti panu hinga serius seperti yang terjadi pada penyakit Aspergillosis paru, yaitu penyakit paru yang disebabkan oleh infeksi jamur pada paru-paru. Pengobatan jamur tergolong gampang-gampang susah. Gampang karena tidak seperti bakteri yang sudah banyak resisten terhadap pengobatan antibiotik, pengobatan jamur yang menggunakan anti-fungi masih memiliki efektivitas yang tinggi. Yang menjadi kendala adalah biasanya penanganan pada infeksi fungi lebih lama dibandingkan dengan penanganan infeksi bakteri. Apa saja jenis obat anti jamur dan bagaimana cara kerjanya? Ada beberapa jenis obat antijamur. Mereka tersedia dalam kemasan krim, semprotan, solusi dan tablet yang dirancang untuk masuk ke vagina pessarium, shampoo, obat-obatan yang diminum, dan suntikan. Sebagian besar obat antijamur bekerja dengan merusak dinding sel jamur, yang menyebabkan sel jamur mati. Antijamur dalam bentuk lotion, krim atau spray antijamur topikal Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, kulit kepala dan kuku. Termasuk clotrimazole, econazole, ketoconazole, miconazole, tioconazole, terbinafine, dan amorolfine. Obat-obat ini dijual dengan berbagai nama merek yang berbeda. Penggunaan krim antijamur dapat dikombinasikan dengan krim lain sebagai contoh, krim antijamur sering dikombinasikan dengan krim steroid ringan, seperti hidrokortison, untuk mengobati ruam-ruam tertentu. Krim antijamur membersihkan infeksi, dan krim steroid ringan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh infeksi seperti infeksi Kulit akibat jamur Candida , Infeksi jamur pada kulit kepala Scalp Ringworm dan Infeksi Jamur Kuku Tinea Unguium. Shampo anti jamur Sampo yang mengandung Ketoconazole kadang-kadang digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur kulit kepala dan kondisi kulit tertentu. Pessarium antijamur Pessary adalah tablet yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina. Beberapa obat antijamur digunakan sebagai pessarium untuk mengobati sariawan vagina, terutama klotrimazol, ekonazol, mikonazol, dan fentikonol. Obat-obatan antijamur oral diminum Ada berbagai tipe antijamur yang diminum, contohnya Miconazole tersedia dalam sediaan gel oral, dan nystatin tersedia dalam sediaan cairan. Obat-obatan ini diterapkan ke mulut digunakan untuk mengobati sariawan infeksi candida dari mulut dan tenggorokan. Terbinafin, itrakonazol, flukonazol, posakonazol, dan vorikonazol tersedia dalam sediaan tablet, yang diserap ke dalam tubuh. Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Yang dipilih tergantung pada jenis infeksi yang Anda miliki. Sebagai contoh Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh jenis jamur tinea. Flukonazol umumnya digunakan untuk mengobati peradangan dan luka vagina, sebagai alternatif untuk menggunakan krim antijamur. Fluconazole juga dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi jamur tertentu di dalam tubuh. Injeksi antijamur Obat-obatan antijamur yang digunakan dengan cara injeksi dapat digunakan jika Anda memiliki infeksi jamur serius di dalam tubuh. Amfoterisin, flusitosin, itraconazole, vorikonazol, anidulafungin, caspofungin, dan micafungin adalah obat-obatan yang kadang-kadang digunakan dengan cara ini. Pemilihan obatnya tergantung pada jenis jamur yang menyebabkan infeksi. Penggunaan obat-obatan injeksi antijamur biasanya digunakan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter spesialis. Perlu diingat bahwa obat antijamur berbeda dengan antibiotik, yang merupakan obat antibakteri. Antibiotik tidak membunuh jamur, melainkan membunuh jenis kuman lain disebut bakteri. Bahkan, Anda lebih rentan terkena infeksi jamur jika mengonsumsi antibiotik. Misalnya, banyak wanita mengalami kandidiasis setelah mengonsumsi antibiotik. Ini karena antibiotik dapat membunuh bakteri normal yang tidak berbahaya yang hidup di kulit atau vagina Anda, sehingga membuat jamur lebih mudah untuk berkembang. Apa kemungkinan efek samping dari penggunaan obat antijamur? Untuk lebih lengkapnya, Anda harus membaca selebaran informasi yang disertakan di dalam setiap kemasan yang berisi tentang peringatan dan kemungkinan efek samping. Namun secara umum, krim antijamur memiliki efek samping sebagai berikut Obat antijamur topikal Penggunaan obat antijamur topikal biasanya tidak menimbulkan efek samping dan mudah digunakan. Kadang-kadang beberapa orang mengalami sedikit rasa gatal, terbakar atau kemerahan di mana obat antijamur tersebut dioleskan. Jika efek samping ini parah, Anda harus berhenti menggunakannya. Kadang-kadang, beberapa wanita mengembangkan iritasi di sekitar vagina setelah menerapkan produk antijamur vagina. Obat-obatan antijamur oral Obat antijamur oral yang paling banyak digunakan adalah terbinafine. Terbinafin digunakan untuk mengobati infeksi kuku, miconazole, dan nistatin untuk sariawan, dan flukonazol untuk infeksi jamur pada vagina. Penggunaan obat antijamur oral biasanya tidak menyebabkan efek samping. Anda bahkan dapat membeli flukonazol tanpa resep di apotek, karena dianggap sebagai obat yang tidak mungkin menyebabkan masalah. Beberapa penggunaan antijamur dapat menyebabkan masalah hati atau efek samping yang lebih serius pada sebagian orang. Beberapa efek samping yang umum dari penggunaan beberapa obat antijamur yang lebih banyak digunakan adalah sebagai berikut Terbinafine kadang-kadang dapat menyebabkan sakit perut, kehilangan nafsu makan, merasa sakit mual, gangguan perut, diare, sakit kepala, ruam, gangguan indera perasa dan nyeri otot atau sendi. Flukonazol dapat menyebabkan mual, sakit perut, diare, angin, sakit kepala, atau ruam. Miconazole dapat menyebabkan mual atau mual muntah, atau ruam. Nistatin dapat menyebabkan nyeri pada mulut. Injeksi antijamur Pengobatan injeksi antijamur memiliki lebih banyak risiko untuk menyebabkan efek samping dan kadang-kadang dapat menyebabkan masalah serius. Namun, injeksi antijamur digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang serius dan risiko efek samping perlu diimbangi dengan kebutuhan akan pengobatan. Berapa lama pengobatan obat antijamur biasanya diberikan? Infeksi kulit jamur seperti athlete's foot atau ringworm krim biasanya digunakan minimal selama dua minggu. Terkadang pengobatan dilakukan hingga enam minggu. Infeksi jamur kuku jika menggunakan pil antijamur seperti terbinafine, pengobatan biasanya dilakukan selama dua bulan. Infeksi jamur yang buruk di paru-paru Aspergilosis ini adalah kondisi yang lebih serius dan membutuhkan perawatan yang lama waktunya harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis paru. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 24, 2019 Waktu baca 3 menit Antibiotik merupakan salah satu jenis obat yang sering diresepkan untuk mengobati infeksi bakteri dan beberapa parasit tertentu. Jenis antibiotik banyak macamnya sehingga kadang dapat membingungkan. Maka itu, penting sekali mengetahui golongan antibiotik serta fungsinya masing-masing. Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti penyakit tipes, selulitis, bisul, dan beberapa infeksi oleh parasit tertentu. Antibiotik disebut juga sebagai antibakterial. Tersedia dalam bentuk sirup, tablet, kapsul, injeksi suntik, krim atau salep dan lotion. Fungsi antibiotik yang utama adalah membunuh bakteri, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus. Misalnya batuk pilek, DBD, cacar air, ataupun infeksi jamur, kecuali ada infeksi sekunder oleh bakteri yang menyertainya. Untuk mengatasi virus dan jamur sudah tersedia obat khusus yaitu anti virus dan anti jamur anti fungi. Jenis-jenis golongan antibiotik Terdapat banyak jenis antibiotik dengan berbagai nama dan merek. Setiap jenis antibiotik hanya bekerja terhadap beberapa jenis bakteri atau parasit tertentu, sehingga membuat antibiotik memiliki berbagai golongan dengan fungsinya masing-masing. Jenis golongan antibiotik yang utama meliputi Penicillin, contohnya penicillin G, ampicillin, nafcillin, oxacycline, flucloxacillin, dan amoxicillin. Cephalosporin, contohnya cefaclor, cefixime, cefotetan, cefadroxil, cefalexin, cefpirome, dan cefepime. Aminoglycoside, contohnya gentamicin, amikacin, kanamycin, neomycin, dan tobramycin. Macrolide, contohnya erythromycin, azithromycin, clarithromycin, clindamycin, dan dirithromycin. Carbapenem, contohnya ertapenem, emienem, dan meropenem. Monobactam, contohnya Aztreonam. Quinolones, contohnya ciprofloxacin, levofloxacin, dan norfloxacin. Golongan lainnya Tetracyclines, doxycycline, minocycline, sulfonamides, trimethoprim co-trimoxazole, rifampin, dan metronidazole. Umumnya antibiotik memiliki 2 nama, yaitu nama generik dan nama dagang merek atau nama paten. Nama dagang atau merek diciptakan oleh perusahaan obat yang memproduksi obat. Sedangkan nama generik merupakan nama asli struktur kimia antibiotik itu sendiri. Misalnya amoxicillin generik, memiliki banyak nama dangang seperti Yusimox, Etamox, Brodamox, dll tergantung produsen obat. Cara kerja antibiotik dalam tubuh Ada dua mekanisme kerja utama antibiotik, yaitu Membunuh bakteri bakterisidal, bekerja dengan cara merusak struktur dinding sel bakteri sehingga bakteri akan mati bersama antibiotik tersebut. Menghambat bakteri bakteriostatik, bekerja dengan cara menghentikan perkembangbiakan bakteri sehingga sisa bakteri akan dibunuh oleh sistem pertahanan tubuh manusia. Kapan antibiotik digunakan? Antibiotik biasanya hanya diresepkan untuk infeksi bakteri dan beberapa infeksi parasit. Jika disebabkan oleh infeksi virus, maka tidak memerlukan antibiotik. Bahkan penyakit infeksi bakteri yang ringan juga tidak perlu antibiotik karena sistem kekebalan tubuh dapat mengusirnya. Jadi, jangan heran jika dokter tidak merekomendasikan antibiotik untuk kondisi yang disebabkan oleh virus atau infeksi non-bakteri, atau bahkan untuk infeksi bakteri yang ringan. Namun, Anda perlu antibiotik jika mengalami infeksi bakteri yang serius seperti meningitis atau pneumonia. Baca Juga Antibiotik yang Tepat untuk Radang Tenggorokan Tips memilih antibiotik Pilihan antibiotik biasanya tergantung pada infeksi bakteri penyebab. Hal ini karena setiap antibiotik hanya efektif terhadap bakteri dan parasit tertentu. Misalnya, jika seseorang mengalami pneumonia, dokter mengerti bakteri apa yang biasanya menyebabkan pneumonia. Penentuan antibiotik didasarkan berdasarkan peta kuman dan kultur dari bakteri penyebabnya. Dokter akan memilih antibiotik yang paling efektif membasmi jenis bakteri tersebut. Selain itu, terdapat faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih antibiotik, Antara lain Seberapa parah infeksi Fungsi ginjal dan hati Jadwal dosis Obat lain yang diminum Efek sampingRiwayat alergi terhadap jenis antibiotik tertentu Sedang hamil atau menyusui Itulah mengapa penggunaan antibiotik yang harus dikosumsi berdasarkan rekomendasi atau resep dokter. Tanyakan lebih lanjut pada dokter mengenai jenis golongan antibiotik yang sesuai dengan kondisi Anda. 23 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Antijamur adalah kelompok obat yang bermanfaat untuk mengatasi infeksi jamur. Obat antijamur atau antifungi ini tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, mulai dari tablet, krim, salep, suntik, hingga sampo. Obat antijamur dapat bekerja dengan membunuh atau menghambat perkembangan sel jamur. Obat golongan ini umumnya menarget dinding sel atau membran sel jamur yang dibutuhkan jamur untuk memperbanyak diri dan bertahan hidup. Peringatan Sebelum Menggunakan Antijamur Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan antijamur, antara lain Jangan menggunakan obat-obatan antijamur jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit jantung, gangguan hati, sistem imun yang lemah, atau gangguan ginjal. Gunakan antijamur oles hanya di bagian yang dianjurkan. Hindari menyentuh bagian mata, hidung, dan mulut, saat menggunakan obat antijamur oles. Beberapa jenis antijamur yang digunakan pada organ intim bisa merusak kondom atau diafragma dan mengurangi efektivitasnya. Hindari penggunaannya secara bersamaan. Jangan menggunakan antijamur vaginal jika Anda mengalami nyeri perut, demam, atau keputihan yang berbau tidak sedap. Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen, untuk mengantisipasi interaksi obat. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan obat antijamur. Efek Samping dan Bahaya Antijamur Antijamur dapat menyebabkan beberapa efek samping yang berbeda-beda, tergantung bentuk sediaan obat antijamur yang digunakan. Berikut adalah penjelasannya Antijamur oles dan intravaginal Obat antijamur oles dan intravaginal dapat menimbulkan beberapa efek samping pada area yang diobati. Efek samping tersebut berupa Iritasi Sensasi terbakar Gatal Kemerahan Antijamur oral dan intravena Efek samping yang dapat muncul akibat antijamur obat minum dan intravena antara lain Rasa tidak nyaman di mulut akibat penggunaan antijamur tetes mulut Mual Muntah Nyeri perut Nyeri sendi atau otot Sulit tidur Diare Sakit kepala Tidak nafsu makan Urine berwarna gelap Penyakit kuning Selain efek samping yang telah disebutkan di atas, penggunaan antijamur juga bisa menimbulkan reaksi alergi obat, yang ditandai dengan munculnya ruam disertai gatal di kulit, bengkak di bibir atau kelopak mata, dan kesulitan bernapas. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi obat antijamur. Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Obat Antijamur Obat antijamur umumnya digunakan dengan resep dokter, tetapi ada beberapa obat antijamur yang dijual bebas dan bisa diperoleh tanpa resep dokter. Berikut ini adalah penjelasan dan pembagian jenis obat antijamur 1. Azole Obat ini merupakan antijamur berspektrum luas sehingga dapat membunuh berbagai jenis jamur. Antijamur golongan azole bekerja dengan cara merusak membran sel jamur. Jika membran sel jamur rusak, sel tersebut akan mati. Contoh obat ini adalah Itraconazole Bentuk obat Kapsul Merek dagang Fungitrazol, Forcanox, Itzol, Itraconazole, Nufatrac, Sporacid, Sporanox, Spyrocon, Trachon, Tracor Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat itraconazole. Ketoconazole Bentuk obat Tablet, krim, cairan obat luar, sampo Merek dagang A-Be Lotion, Dandrufin, Dermaral, Erazol, Fungoral, Fungasol, Formyco, Hufazole, Infungi, Interzol, Ketomed, Mycoral, Nizoral, Solinfec, Sporex, Zoralin Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat ketoconazole. Clotrimazole Bentuk obat Krim, cairan obat luar, tablet untuk vagina Merek dagang Baycuten-N, Bernesten, Cotristen, Canesten, Canesten Dex, Demy, Erphamazol, Fungiderm, Hufaderm, Heltiskin, Medisten, Neo Ultrasiline Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat clotrimazole. Fluconazole Bentuk obat Tablet, kapsul, infus, suntik Merek dagang Candipar, Cryptal, Diflucan, FCZ, Fluconazole, Flucoral, Fludis, Fluxar, Govazol, Kifluzol, Quazol, Zemyc Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat fluconazole. Miconazole Bentuk obat Salep, bedak, krim, gel Merek dagang Altadis, Benoson M, Daktarin, Daktazol, Fungares, Funtas, Kalpanax, Kanesol, Locoriz, Miconazole Nitrate, Micoskin, Mikazol, Mycorine, Mycozol, Vaslone, Zolacort, Zolagel Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat miconazole. Tioconazole Bentuk obat Krim Merek dagang Trosyd, Prodermal Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat tioconazole. Voriconazole Bentuk obat Tablet, suntik Merek dagang Vfend, Vorica Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat voriconazole. 2. Echinocandin Obat antijamur ini bekerja dengan cara merusak dinding sel jamur. Jika dinding sel jamur rusak, maka sel tersebut akan mati. Contoh obat ini adalah Anidulafungin Bentuk obat Suntik Merek dagang Ecalta Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat anidulafungin. Micafungin Bentuk obat Suntik Merek dagang Mycamine, Micacura Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat micafungin. 3. Polyene Antijamur golongan polyene dikenal juga sebagai obat antimikotik. Obat ini bekerja dengan cara merusak membran sel jamur sehingga sel tersebut mati. Contoh obat antijamur polyene adalah Nystatin Bentuk obat Salep, suspensi, tablet, tablet vagina Merek dagang Candistin, Cazetin, Constantia, Enystin, Mycostatin, Nymiko, Nystin, Fladystin, Flagystatin Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat nystatin. Amphotericin B Bentuk obat Salep mata Merek dagang Fungicid Selain bentuk salep mata, obat ini juga tersedia dalam bentuk obat minum dan suntik. Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat amphotericin B. 4. Golongan lain Selain yang telah disebutkan di atas, ada beberapa obat antijamur lain yang tidak digolongkan tetapi juga dapat membunuh jamur. Contoh obat ini adalah Griseofulvin Bentuk obat Tablet, kaplet Merek dagang Fulcin, Fungistop, Gricin, Griseofulvin, Mycostop, Omefulvin, Rexavin Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat griseofulvin. Terbinafine Bentuk obat Krim, tablet Merek dagang Farmasil, Haterbin, Interbi, Meccaderma, Terbinafine HCl, Termisil Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat terbinafine. Naftifine Bentuk obat krim dan gel Merek dagang Exoderil, Naftin Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat naftifine.

antibiotik untuk mengobati penyakit karena jamur tts