kegiatan pengajian majelis taklim tersebut. memiliki kepentingan untuk kemaslahatan. umat Islam khususnya di ranah. pengajian majelis taklim ibu-ibu, yaitu: (1) Hakikat Ibadah,
Syarat dan ketentuan pengajuan bantuan Majelis Taklim. Seperti disampaikan diatas, permohonan bantuan diajukan dalam bentuk proposal. Surat Rekomendasi Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan atau Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Susunan Pengurus Majelis Taklim; Rekening aktif atas nama Majelis
pun sudah tepat, mereka mengatakan majelis taklim tidak hanya untuk kaum ibu yang sudah berkeluarga saja. Tetapi siapapun boleh dan bisa mengikuti kegiatan majelis taklim, tidak dibatasi oleh usia dan gender. Sehingga majelis taklim ini mampu 6 Muhsin MK, Manajemen Majelis Taklim, (Jakarta: Pustaka Intermasa, 2009).
Ibuibu majelis taklim berusaha bertahan mengaji saat Sunday,18 Zulhijjah 1443 / 17 July 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital. Indeks. Networks retizen.id repjabar.co.id repjogja.co.id. Kanal News. Politik Hukum
Kegiatan Majelis Taklim At-Takwa Menurut peneliti, dengan adanya kegiatan Majelis Taklim At-Takwa dan dilaksanakan pada waktu selepas sholat ashar bentuk kegiatan ini sangatlah tepat, )6 karena kegiatan Majelis Taklim At-Takwa dapat meminimalisir kegiatan ibu rumah tangga Lingkungan V Kelurahan Singkil dua Manado untuk dialihkan pada kegiatan
z7Xq2v. Majelis taklim ibu-ibu adalah sebuah wadah untuk para ibu-ibu muslimah dalam mengembangkan pengetahuan agama dan mempererat tali silaturahmi. Program kerja majelis taklim ibu-ibu terdiri dari berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kebersamaan dan spiritualitas di antara para anggotanya. Berikut ini adalah beberapa program kerja majelis taklim ibu-ibu yang biasanya dilaksanakan. 1. Kajian Rutin Salah satu program kerja majelis taklim ibu-ibu yang paling utama adalah kajian rutin. Kajian rutin dilaksanakan setiap minggu atau setiap bulan dengan mengundang ustadz atau dai yang kompeten dalam bidang agama. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota majelis taklim terhadap ajaran agama, sehingga mereka dapat menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 2. Santunan Anak Yatim Program kerja majelis taklim ibu-ibu yang lain adalah santunan anak yatim. Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan dana dari para anggota majelis taklim, kemudian dana tersebut disalurkan untuk memberikan santunan kepada anak yatim di lingkungan sekitar. Selain membantu mereka yang membutuhkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial anggota majelis taklim. 3. Tausiyah Keliling Program kerja majelis taklim ibu-ibu selanjutnya adalah tausiyah keliling. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi beberapa anggota majelis taklim yang terletak di wilayah yang berbeda-beda. Dalam kegiatan ini, para anggota majelis taklim dapat saling bertukar pengalaman dan meningkatkan kebersamaan. 4. Bakti Sosial Bakti sosial adalah program kerja majelis taklim ibu-ibu yang bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar. Kegiatan ini dapat berupa memberikan bantuan sembako bagi masyarakat yang membutuhkan, membersihkan lingkungan sekitar, atau melakukan kegiatan sosial lainnya. Dalam kegiatan ini, para anggota majelis taklim dapat menunjukkan kepedulian dan rasa empati terhadap sesama. 5. Peringatan Hari Besar Islam Majelis taklim ibu-ibu juga sering mengadakan kegiatan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi. Kegiatan ini dapat berupa tabligh akbar, pengajian khusus, atau kegiatan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan para anggota majelis taklim. 6. Olahraga Bersama Program kerja majelis taklim ibu-ibu yang terakhir adalah olahraga bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan anggota majelis taklim dan meningkatkan kebersamaan di antara mereka. Kegiatan olahraga yang biasa dilakukan antara lain senam, jalan santai, atau bermain voli. Itulah beberapa program kerja majelis taklim ibu-ibu yang biasanya dilaksanakan. Dengan mengikuti program-program tersebut, para anggota majelis taklim dapat memperoleh manfaat yang besar, baik dari segi pengetahuan agama maupun dari segi sosial dan kesehatan. Blog
SUARA SEMARANG - Sukarelawan Santri Dukung Ganjar SDG kembali menyelenggarakan pelatihan bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik bersama ibu-ibu Majelis Taklim Pucang di Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada hari Senin 5/6. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan melatih keterampilan bertani para ibu-ibu. Dengan menerapkan metode hidroponik, diharapkan mereka dapat mengembangkan semangat berwirausaha berbasis pertanian. Gus Mukti Abdul Jabir, Koordinator Wilayah SDG Jateng, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan agar ibu-ibu di desa tersebut dapat membantu perekonomian keluarga dan berkontribusi terhadap lingkungan sekitar dengan memanfaatkan lahan untuk menanam sayur-sayuran. "Pelatihan ini agar para ibu-ibu di desa ini bisa membantu perekonomian keluarga sekaligus bisa berkontribusi bagi lingkungan di sekitarnya dengan memaksimalkan lahan untuk menanam sayur-sayuran," ungkap Gus Mukti dalam siaran persnya. Baca JugaHakim Perintahkan Shane Lukas dan Mario Dandy Pisah Sel di Lapas Salemba Selain itu, dalam pelatihan ini, para peserta juga diberikan pengenalan mengenai media tanam, penyakit yang umum terjadi pada tanaman hidroponik, serta pemasaran produk hasil budi daya hidroponik. Mereka juga diajarkan cara membuat nutrisi siap pakai untuk tanaman dan proses pemindahan bibit ke instalasi hidroponik. "Tentunya awal dasar hidroponik adalah pembenihan dan pembibitan, cara budi daya yang baik dan benar, kemudian diakhiri dengan panen," tuturnya. Tidak hanya memberikan pelatihan, SDG Jateng juga membagikan ratusan benih, seperti bibit sayur dan pakan ikan, kepada peserta pelatihan. Selama kegiatan, mereka juga memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo kepada para peserta Majelis Taklim. Eni Murniati, salah satu perwakilan Majelis Taklim Pucang, mengapresiasi pelatihan yang dilakukan oleh SDG ini. Baca Juga7 WAGs Cantik Manchester United, Diva Ternama Spanyol Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat, terutama para ibu-ibu. Menurutnya, kegiatan ini memberikan pengetahuan mengenai cara budi daya tanaman menggunakan sistem hidroponik. "Ibu-ibu sangat terbantu dengan kegiatan ini. Saya berharap SDG juga dapat menyelenggarakan kegiatan serupa di Kalimantan Tengah," ujar Eni setelah menerima bantuan bibit dari SDG Jateng.
Artinya “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat maka pahalanya dari Allah swt. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim”. C. Majelis Taklim Menurut akar katanya, istilah majelis taklim tersusun dari gabungan dua kata yaitu kata majelis yang berarti tempat dan dan taklim yang berarti tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaran-ajaran Islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama. Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan 31 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, Bandung CV Pustaka Setia, 2010, hlm 96 dan ketaqwaan kepada Allah swt dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam Dalam Insiklopedia Islam dikatakan bahwa majelis adalah suatu tempat yang didalamnya berkumpul sekelompok manusia untuk melakukan aktivitas atau Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia majelis adalah pertemuan dan perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa majelis taklim adalah suatu tempat atau bangunan untuk berkumpulnya banyak orang yang ingin memperdalam ajaran Islam. Menuntut ilmu itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak saja, melainkan juga orang tua. Para orang tua yang disibukkan oleh pekerjaan tentu tidak dapat menambah ilmu yang diharapkannya dari lembaga pendidikan formal. Selain faktor usia dan waktu, juga mereka akan berfikir ulang akan faktor keuangan yang mereka miliki. Menyikapi permasalahan tersebut, tentu para orang tua akan mencari jalan alternatif untuk dapat menimba ilmu dan memperdalam ilmu agama. Orang tua tidak hanya dapat memperoleh pendidikan formal saja, tetapi juga dapat memperoleh melalui jalur pendidikan non-formal. Salah satu pendidikan non-formal yang masih eksis sampai sekarang yaitu majelis 32 Hanny Fitriyah DKK, Manajemen dan Silabus Majelis Taklim, Jakarta Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta, 2012, hlm 12 33 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, ed Majelis, Ensiklopedia Islam, Jakarta Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, hlm 121 34 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1998, hlm 667 35 Badrus Zaman dan Munawaroh, Peran Majelis Taklim Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Masyarakat, Jurnal Penelitian Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Vol 14, No 2, Agustus 2020, hlm 372 Keberadaan majelis taklim dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan perilaku keagamaan, baik yang berakitan dengan ibadah mahdhoh maupun ghoir mahdhoh, seperti shodaqoh, infak, tolong menolong, dan silaturahmi. Dalam hal ini, pengurus majelis taklim dapat memberikan bimbingan dan penjelasan tentang tatacara pelaksanaan ibadah sesuai dengan ketentuan syariat 1. Fungsi dan Tujuan Majelis Taklim Tuty Alawiyah merumuskan bahwa tujuan majelis taklim dari segi fungsi yaitu a. Berfungsi sebagai tempat belajar, maka tujuan majelis taklim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama yang akan mendorong pengalaman agama. b. Berfungsi sebagai tempat kontak sosial, maka tujuannya adalah silaturahmi. c. Berfungsi mewujudkan minat sosial, maka tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan 2. Metode Majelis Taklim Menurut M Arifin, ada beberapa metode yang diterapkan oleh majelis taklim yaitu a. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode ceramah. Metode ini dilakukan dengan dua cara yaitu pertama ceramah 36 Fatma Inayah 2018, Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim Abudzar Al-Ghifari Terhadap Perilaku Keagamaan Ibu-Ibu Dusun Boyolali Kecamatan Batanghari, Skripsi, Lampung Institut Agama Islam Metro 37 Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung Mizan, 1997, cet-1, hlm 78 umum, dimana pengajar atau ustadz bertindak aktif dengan memberi pelajaran atau ceramah, sedangkan peserta pasif. Yang kedua, ceramah terbatas, dimana biasanya terdapat kesempatan untuk tanya jawab. Jadi, antara pengajar dan peserta atau jamaah ada timbal balik atau sama-sama aktif b. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode halaqooh. Dalam hal ini pengajar atau ustadz memberikan pelajaran biasanya dengan memegang suatu kitab tertentu. c. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode mudzakarah, metode ini dilaksanakan dengan cara tukar menukar pendapat atau diskusi mengenai suatu masalah pendapat atau diskusi masalah yang disepati untuk diabahas d. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode campuran, artinya majelis taklim menyelenggarakan kegiatan pendidikan atau pengajian tidak dengan satu macam metode saja melainkan dengan berbagai metode secara D. Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran merupakan pandangan atau model pola pikir yang menunjukkan permasalahan yang akan diteliti, yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui Majelis Taklim Nurul Falah merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang membantu masyarakat untuk lebih 38 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Bumi Aksara, 2005, cet 2. Hlm 10 39 Sugiono, Metode Penelitian Admiinistrasi dilengkapi dengan Metode R & D, Bandung Alfabeta, 2006, hlm memahami agama Islam. Masyarakat atau individu yang bermasalah dalam hal pengetahuan agama sehingga berujung pada perilaku keagamaan yang kurang baik dalam kesehariannya, maka hal ini perlu adanya bimbingan agama agar dapat meningkatkan perilaku keagamaan. Penelitian ini untuk mengetahui proses pelaksanaan bimbingan agama dalam meningkatkan perilaku keagamaan para jamaah di Majelis Taklim Nurul Falah, dan apakah bimbingan agama tersebut dapat meningkatkan perilaku keagamaan jamaah Majelis Taklim Nurul Falah. 43 BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS TAKLIM NURUL FALAH A. Sejarah Singkat Majelis Taklim Nurul Falah Majelis Taklim Nurul Falah berdiri pada tanggal 12 Juni 2006. Majelis taklim ini berawal dari usulan beberapa ibu-ibu salah satunya ibu Muryanah karena tidak adanya bimbingan agama di Desa Kaliasin dan kurangnya pemahaman agama masyarakat sehingga berimbas pada perilaku keagamaan masyarakat yang kurang baik, dan kurangnya pembelajaran mengenai cara membaca Al-Qur’an yang baik. Karena tidak adanya bimbingan agama di desa ini maka beberapa ibu-ibu yang sadar akan pentingnya ilmu agama mereka mengikuti bimbingan agama di luar desa, setelah berlangsung beberapa tahun akhirnya mereka berinisiatif untuk menderikin Majelis Taklim agar masyarakat disini bisa mengikuti bimbingan agama. Atas dasar itulah maka dibentuknya Majelis Taklim Nurul Falah, sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk mendalami pengetahuan ilmu 1 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang Mempelajari Ilmu Tajwid, pembacaan Al-Qur’an,memaknai bacaan Al-Qur’an, aqidah, ilmu akhlak dan sejarah Islam, fiqih ibadah, muamalah atau ekonomi Islam, muakahat, dan membangun rumah tangga sesuai syari’at Islam dengan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist serta didukung dengan Kitab Kuning seperti Kitab Fathul Mu’in, Kitab Uqudulujain dan lainnya B. Profil Lembaga Majelis Taklim Nurul Falah 2 Ustadzah Tanah Wakaf 50 Jamaah 400m2 Kegiatan yang sudah berjalan 1. Bimbingan Agama 2. Bimbingan Al-Qur’an 3. Ziarah kubur para wali 4. PHBI 5. Khataman Al-Qur’an tahunan 6. Santunan Yatim. C. Visi dan Misi Visi dan Misi Majelis Taklim Nurul Falah yaitu menjadikan jama’ah majelis taklim yang berakhlakul karimah, mampu mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan Hadist, dan memberantas buta huruf Al-Qur’an. Adapun untuk misinya yaitu 1. Pemberian materi yang berpedomankan Qur’an dan Al-Hadist 2. Menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt dan RasulNya 3. Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di majelis taklim 4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun dalam D. Struktur Organisasi Struktur organisasi sangatlah penting dalam suatu perkumpulan tidak terkecuali dengan Majelis Taklim. Demi tercapainya visi misi dari majelis taklim tersebut dan terlaksananya kegiatan yang baik dan terarah, maka dibentuklah struktur organisasi guna mengatur kegiatan, tujuan dan kondisi finansial dari Majelis Taklim Nurul Falah. 1. Ketua Ibu Muryanah 2. Wakil Ketua Ibu Hanjar 3. Sekretaris Ibu Maemunah 4. Bendahara Ibu Fitri Amalia3 E. Program Kegiatan Adapun beberapa program kegiatan di Majelis Taklim Nurul Falah yaitu Bimbingan Agama, Bimbingan Al-Qur’an, Ziarah Kubur, PHBI, santunan anak yatim, khataman Al-Qur’an setiap bulan Ramadhan. 2 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang 3 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang Pada penelitian yang peneliti lakukan di Majelis Taklim Nurul Falah ini terdapat perbedaan dari segi pelaksanaanya, dikarenakan penelitian ini dilakukan ditengah wabah covid-19. Perbedaannya dari segi kehadiran para jamaah, sebelum adanya wabah virus corona jumlah kehadiran para jamaa’ah bisa full anggota, kini sedikit berkurang menjadi setengahnya. Pelaksanaan pengajian juga menerapkan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. F. Pembimbing Agama Pembimbing agama di Majelis Taklim Nurul Falah terdapat 2 orang, yaitu Ustadzah Hj. Masitoh dan Ustadzah Maryati, beliau adalah seorang ustadzah yang memahami ilmu agama dan mempunyai akhlak yang sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Beliau memberikan penjelasan kepada para jamaah yang berisikan berbagai macam ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Pembimbing agama menyampaikan dakwah dan juga melakukan evaluasi terhadap para jamaah, contohnya ketika sedang membahas materi tata berwudhu. Beliau mempraktekan langsung tata cara berwudhu yang benar, dan juga dalam setiap pertemuan sebelum melanjutkan kemateri lain beliau memastikan terlebih dahulu bahwa para jamaah sudah memahami materi sebelumnya, sehingga beliau selalu mengulang materi agar para jamaahnya benar-benar paham dengan materi yang disampaikan sehingga tercapai tujuan bimbingan agama tersebut. Materi yang disampaikan selain berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist juga didukung dengan Kitab Kuning. Untuk bimbingan Al-Qur’an ibu Ustadzah Maryati memberikan penjelasan makna dan arti dari surat yang sedang dibahas dan menjelaskan tajwid dari ayat tersebut. Selain itu, pembimbing agama juga membuka diri untuk para jamaahnya jika ada suatu permasalahan atau kesulitan untuk bertanya secara pribadi datang kerumahnya ataupun melalui sambungan telepon, jika memang suatu permasalahan atau kesulitan tersebut dirasa banyak yang menghadapi maka pembimbing agama akan sedikit menjelaskan dalam forum pengajian tetapi tetap dengan cara tidak membuka identitas jamaah yang bertanya secara pribadi kepadanya. 48 BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Identifikasi Informan Adapun dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah sembilan orang. Dua orang pembimbing agama atau guru yaitu ibu ustadzah hj. Masitoh dan Ustadzah Maryati, ketua majelis taklim dan enam jamaah berikut adalah pemaparan mengenai gambaran umum informan dalam penelitian ini. 1. Ibu Ustadzah Hj Masitoh Ibu Utadzah Hj. Masitoh adalah seorang pembimbing agama, dan penceramah agama. Beliau lahir di Tangerang, 06-07-1972 dan beliau tinggal di Kp Cayur, 04/01, Rancailat, Kresek Tangerang-Banten. Beliau memiliki pengetahuan agama yang cukup luas, walaupun beliau tidak duduk dibangku kuliah tetapi semangat beliau untuk belajar dan mencari ilmu patut dijadikan contoh. Riwayat pendidikan beliau yaitu hanya sampai SD, tetapi setelah itu beliau Pesantren di daerah Leuwiliang Bogor pimpinan Ibu Hj Sukarsih, lanjut lagi di Pesantren Pandeglang pimpinan Kyai H. Bustomi dan Kyai H. Rohidi, kemudian lanjut lagi di daerah Sasak Serang pimpinan Kyai H. Suhemi. Beliau dikenal sebagai penceramah yang tegas terutama tentang ibadah wajib, tetapi dibalik ketegasan beliau tersimpan jiwa humoris. Beliau juga sangat perduli terhadap jamaah, jika ada jamaah yang beberapa minggu tidak masuk pengajian beliau pasti menanyakan keberadaannya, jika ada jamaah yang sakit beliau juga menyarankan untuk bersilaturahmi sekaligus menjenguk jamaah tersebut. Dalam menyampaikan materi beliau memilih kosa kata yang mudah dimengerti, agar para jamaah mudah memahami apa yang disampaikan. Ibu Hj Masitoh juga selain menjadi pembimbing di Majelis Taklim Nurul Falah, beliau menjadi guru pengajian di beberapa tempat yang totalnya ada 14 Majelis Taklim yang ia datangi di antaranya, daerah Mauk, Rajeg, Palis, Pagenjahan Kronjo, Mekar Baru. 2. Ustadzah Maryati Ustadzah Maryati adalah seorang pembimbing agama yang khusus dalam materi pembacaan AL-Qur’an beserta makna dan tajwidnya. Beliau dikenal sebagai keluarga Qori dan Qoriah, karena suami dan anak-anaknya merupakan Qori dan Qoriah semua. Beliau juga terkenal ustadzah yang sangat ramah dan rendah hati. Ustadzah Maryati mempunyai 3 orang anak, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki. Beliau tinggal tidak jauh dari Majelis Taklim Nurul Falah. Beliau bergabung di Majelis Taklim Nurul Falah sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. 3. Ibu Muryanah Ibu Muryanah merupakan ketua Majelis Taklim Nurul Falah yang lahir di Tangerang yang berusia 65 tahun dan menjadi ketua periode 2015-2021, rumah beliau tidak jauh dari majelis kurang lebih berjarak 100m. Menjadi ketua majelis taklim merupakan suatu tanggung jawab yang besar, karena suatu organisasi akan menjadi baik jika kepengurusannya pun baik. Ibu Muryanah juga harus menjaga sikap dan perilakunya agar menjadi contoh bagi para jamaah yang lain. 4. Ibu Fitri Amalia Ibu Fitri Amalia merupakan salah satu pengurus dari Majelis Taklim Nurul Falah, beliau lahir di Tangerang, 12-02-1978 beliau salah satu anak dari ibu Muryanah. Beliau bergabung di kepengurusan Majelis Taklim kurang lebih sudah 6 tahun. Ibu Fitri Amalia adalah seorang ibu rumah tangga, tetapi beliau mempunyai usaha rumahan yaitu membuat kue kering yang dijual di warung-warung terdekat. Bukan hal yang mudah bagi ibu Fitriyah menjadi bendahara umum yang memegang kendali keuangan majelis taklim. 5. Ibu Hanjar Ibu Hanjar merupakan salah satu jamaah majelis taklim yang sudah cukup lama bergabung mengikuti pengajian. Beliau juga mengikuti peresmian Majelis Taklim Nurul Falah, salah satu jamaah terlama di Majelis Nurul Falah. Beliau juga aktif di kantor desa sebagai BPD. 6. Ibu Wiwi Setiarini Ibu Wiwi merupakan salah satu jamaah majelis taklim yang sudah cukup lama bergabung mengikuti pengajian ini. Beliau lahir di Tangerang, 16 Oktober 1976, seorang ibu rumah tangga yang mempunyai 3 anak perempuan. Beliau juga mempunyai usaha kecil-kecilan dirumah sebagai penjual kue kering atau pun basah. Beliau sudah mengikuti pengajian selama kurang lebih 10 tahun, karena itu lah penulis memilih ibu Wiwi sebagai salah satu informan. 7. Ibu Maemunah Ibu Maemunah merupakan salah satu jamaah majelis taklim Nurul Falah yang juga sudah cukup lama kurang lebih 7 tahun yang lalu. Rumah beliau tidak jauh dari Majelis Taklim Nurul Falah, dan beliau juga sering mengikuti kegiatan-kegiatan di majelis. 8. Rosida Ibu Rosidah seorang ibu rumah tangga yang merupakan salah satu jamaah Majelis Taklim Nurul Falah kurang lebih 5 tahun yang lalu. Rumah beliau juga tidak jauh dari Majelis Taklim dan beliau aktif dalam kegiatan Majelis Taklim. 9. Siti Julaeha Ibu Julaeha atau sering dipanggil Ibu Eha yang usia nya memang terpaut lebih muda yang lahir di Tangerang, 10 Desember 1985, tetapi beliau sangat aktif di pengajian semenjak beliau menikah kurang lebih 6 tahun yang lalu. B. Temuan Penelitian Setelah memperoleh data dari informan, penulis mendapatkan temuan-temuan lapangan, sebagai berikut 1. Hambatan dalam Proses Penelitian Hambatan dalam melakukan penelitian ini yang dialami oleh penulis karena sedang maraknya terkait penyebaran Virus Covid-19 sehingga proses Bimbingan Agama di Majelis Taklim Nurul Falah sedikit mengurangi aktivitas upaya pengendalian penyebaran Virus Covid-19, tetapi Bimbingan Agama tetap berjalan setiap minggunya dengan menggunakan protokol kesehatan. Tetapi, tetap saja dari segi jamaah tidak penuh seperti biasanya. Selain itu, desa tersebut pun sempat lockdown selama dua minggu atas maklumat dari kepala desa setempat dikarenakan banyaknya masyarakat yang terpapar Covid-19. Hal itu menjadi salah satu penghambat dalam penulisan penelitian ini untuk mendapatkan data-data, mengobservasi, dan mewawancarai informan. 2. Kurangnya Pemahaman Keagamaan di Desa Kaliasin sehingga Berdampak pada Perilaku Keagamaan Permasalahan yang terjadi di masyarakat adalah kurangnya pemahaman keagamaan yang berdampak pada perilaku keagamaan. Mereka masih percaya terhadap tahayul dan ilmu-ilmu ghaib, serta masih banyak juga mereka yang masih bermain judi dan masih ada beberapa warga disana tersandung dalam kasus narkoba. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman agama sehingga berdampak pada perilaku keagamaan atau tingkah laku yang dilarang oleh agama. Tidak sedikit masyarakat khususnya laki-laki ketika menuju waktu sholat bahkan adzan sudah berkumandang mereka tidak langsung bergegas ke masjid, begitupun ibu-ibu disana masih lebih mementingkan berkumpul dengan tetangga padahal sudah terdengar suara adzan. “Masyarakat disini memang mayoritas pekerja pabrik, ada juga yang petani. Jika dibilang pemahaman agama di Desa Kaliasin ini kurang, ya memang bisa dikatakan kurangnya pemahaman agama. karena mereka masih percaya akan takhayul, contohnya ketika ingin mendapatkan pekerjaan terkadang mereka mendatangi “dukun” mungkin ya kalau bahasa yang mudah dipahami. Mereka mendatanginya agar ketika sedang tes dilancarkan dan sehingga mereka dapat diterima di perusahaan tersebut. Dalam hal sholat berjamaah juga sangat sedikit sekali yang melaksanakan sholat berjamaah dimasjid, bahkan terkadang hanya terdapat dua atau tiga orang saja. ”1 1 Wawancara pribadi dengan Ibu Muryanah pada tanggal 20 Maret 2021 Dari pernyataan diatas bahwa, sebagian masyarakat sekitar khususnya jamaah Majelis Taklim Nurul Falah masih banyak yang belum mempunyai pemahaman agama yang baik sehingga mereka masih lalai akan kewajiban mereka kepada Allah Swt. Selain itu, disana juga masih terdapat warga yang bermain kartu pada malam hari, hal ini diungkapkan oleh Ibu Fitri bahwa “Bapak bapak di Desa Kaliasin ini khususnya sekitar majelis taklim memang masih terlihat yang bermain kartu pada malam hari. Saya pernah memergokinya, walaupun mereka mengatakan tidak memakai uang hanya sekedar hiburan saja. Makanya saya berharap suatu saat nanti ada bimbingan agama khusus untuk bapak-bapak dan remaja”2 Pada dasarnya, permasalahan yang terjadi terlihat dari latar belakang dan lingkungannya. Karena pada saat melakukan observasi dan wawancara penulis mendapatkan jawaban dari salah satu jamaah yang tetangganya masih sering ikut bermain kartu di malam hari, jamaah tersebut yaitu ibu Rosida
This study aims to determine and describe how the role of the taklim assembly in fostering religiosity in the aspect of worship for housewives; the role of the taklim assembly in fostering the religious reading of the Qur'an; the role of the taklim assembly in fostering religious diversity in the social aspect; and what are the supporting and inhibiting factors in religious development for housewives. The type of research used is qualitative research field research, qualitative research methods are descriptive methods in the form of writing or words from people and observed behavior. Sources of data obtained from the congregation taklim assembly. To strengthen the research data obtained, the authors also took data through observation and documentation. All interview data were analyzed by collecting, reducing, presenting and ending with conclusion. The results of the study indicate that the role of the taklim assembly in religious development for housewives in various aspects, namely aspects of worship, the Koran, and social plays a very important role in broadcasting and developing Islam in society, especially for housewives Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Al-Kawakib Volume 2 Number 1 2021, pp 1-9 ISSN Online 2746-4997 DOI 1 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan bagi Ibu Rumah Tangga Oksy Almaidah1, Novia Nengsih2 1Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, Padang 2Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Batusangkar Corresponding author, e-mail Abstract This study aims to determine and describe how the role of the taklim assembly in fostering religiosity in the aspect of worship for housewives; the role of the taklim assembly in fostering the religious reading of the Qur'an; the role of the taklim assembly in fostering religious diversity in the social aspect; and what are the supporting and inhibiting factors in religious development for housewives. The type of research used is qualitative research field research, qualitative research methods are descriptive methods in the form of writing or words from people and observed behavior. Sources of data obtained from the congregation taklim assembly. To strengthen the research data obtained, the authors also took data through observation and documentation. All interview data were analyzed by collecting, reducing, presenting and ending with conclusion. The results of the study indicate that the role of the taklim assembly in religious development for housewives in various aspects, namely aspects of worship, the Koran, and social plays a very important role in broadcasting and developing Islam in society, especially for housewives. Keywords Taklim Council, Housewife Religious, Guidance This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by author. Pendahuluan Menurut Mustofa 2019 dalam Nurul Mutia Kholida & Rengga Satria, 2021 Pendidikan Islam yaitu pendidikan yang berasal dari ajaran islam atau segala sesuatu yang diajarkan berdasarkan ajaran islam itu sendiri dengan tujuan untuk pembinaan serta membentuk pribadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Jenis pendidikan di Indonesia terbagi atas dua yaitu pendidkan formal, Informal dan pendidikan Nonformal. Ditinjau dari macam-macam lembaga pendidikan Islam Majlis taklim dapat dikategorikan sebagai lembaga pendidikan non formalBafadhol,2017. Dalam UUD No. 20 Tahun 2003, tentang hak dan kewajiban masyarakat disebutkan dalam pasal 8 bahwa “Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan”. Selanjutnya disebutkan dalam pasal 9 bahwa “Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan”. Majelis taklim merupakan kumpulan dari beberapa kelompok atau suatu komunitas muslim yang melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran yang mempelajari tentang agama Islam Sarbini,2014.Majelis taklim sebagai sarana dakwah maupun tabligh yang Islami dapat berperan sebagai wadah pembinaan bahkan peningkatan kualitas hidup umat Islam yang sesuai dengan tuntutan ajaran Islam yaitu al-qur’an dan as-sunnah. Peran majelis taklim secara fungsional yaitu untuk mengokohkan landasan hidup manusia khususnya dalam bidang keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia Bakhtiar,2016. Keberagamaan merupakan aktivitas dalam melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari yakni dalam aktivitas shalat, puasa dan berbakti kepada kedua orangtua, ukhwah, Al-Kawakib e-ISSN 2746-4997 2 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan … tolong-menolong antar sesama, dan segala aktivitas yang didasarkan pada nilai-nilai agama Veriyanto, 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan majelis taklim dalam membina keberagamaan pada aspek ibadah bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas, untuk mengetahui bagaimana peranan majelis taklim dalam membina keberagamaan baca qur’an bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas, untuk mengetahui bagaimana peranan majelis taklim dalam membina keberagamaan pada aspek sosial bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan keberagamaan bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas. Adanya kegiatan majelis taklim dalam lingkungan masyarakat dapat memperlihatkan akan kebutuhan dan adanya hasrat dari masyarakat itu sendiri dalam pengetahuan agama secara lebih luas. Seperti halnya untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi dalam hidup agar dapat menciptakan hidup yang lebih baik. Untuk meningkatkan suatu tuntutan jamaah serta peran pendidikan nonformal, membangkitkan semangat serta upaya dari ulama dan anggota masyarakat agar dapat memperbaiki, mengangkat, mengembangkan kualitas, dan kesanggupan sehingga keberadaan dari majelis taklim dapat melakukan tanggungjawab serta fungsinya dengan baik Rukiati & Hikmawati, 2016. Oleh karena itu peranan majelis taklim dapat memberikan kontribusi pada masyarakat untuk menanamkan bahkan meningkatkan pengetahuan pendidikan agama dalam masyarakat khususnya bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas. Majelis taklim memiliki peran penting dalam mengembangkan konsep keagamaan yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Kegiatan majelis taklim bisa dilaksanakan dimana saja dan bisa diikuti oleh kalangan bapak maupun Ibu. Tapi dalam dalam penelitian saya ini kegiatan majelis taklim di khususkan untuk para ibu-ibu saja terutama ibu rumah tangga. Dengan adanya kegiatan majelis taklim ini khususnya di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas dapat berperan penting dalam menambah wawasan mengenai pengetahuan keagamaan ibu-ibu yang ada di Nagari tersebut. Majelis taklim memilki peran penting dalam mengembangkan dakwah islam. Karena majelis taklim memiliki makna dan tujuan yang baik dalam penyiaran agama Islam dan juga pengembangan bagi masyarakat dalam keagamaan terutama bagi kaum ibu-ibu di semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu dengan adanya pembinaan keagamaan di lingkungan masyarakat terutama bagi ibu rumah tangga, mereka akan mendapatkan pengetahun dan pecerahan mengenai ilmu keagamaan yang lebih luas baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan keluarga. Namun realitas yang terjadi di lapangan bahwa masih ada ibu-ibu majelis taklim yang mengikuti kajian yang tidak tahu dalam pengetahuan keagamaan. Seperti dalam beribadah, baca qur’an serta hubungan sosial yang ada di dalam masyarakat. Adapun perbandingan masalah penelitian terdahulu dengan penelitian saya, yaitu Jurnal ilmiah yang ditulis oleh Indasari, Surni Kadir dan Normawati yang berjudul tentang Peranan Majelis Taklim Baabul Jannah dalam Meningkatkan Pemahaman Agama pada Masyarakat Desa Doulan Kecamatan Bokat kabupaten Boul, permasalahannya yaitu kurangnya pemahaman agama masyarakat di desa doulan kecamatan boukat kabupaten ilmiah yang ditulis oleh Oyo Bariah, Iwan Hermawan, dan Nur yang berjudul tentang Peranan Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat di Desa Telukjambe Karawang, masalah dalam penelitian ini yaitu kurangnya pegetahuan ibadah pada masyarakat didesa teluk jambe, dan majelis taklim dijadikan lembaga alternative bagi Oksy Almaidah & Novia Nengsih 3 Al-Kawakib, Open Access Journal mereka yang tidak memiliki cukup tenaga , waktu, dan kesempatan dalam menimba ilmu agama dijalur pendidikan ilmiah yang ditulis oleh Irmawati Ibrahim, Abd. Hamid Isa dan Yakob Napu yang berjudul Peran Majelis Taklim Nurul Iman dalam Meningkatkan Kehidupan Beragama, masalah dalam penelitian ini yaitu kurangnya penegtahuan dalam kehidupan beragama pada masyrakat. Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif field research. Menurut Strauss dan Corbin penelitian kualitatif merupakan suatu jenis penelitian yang hasil pemikirannya tidak di dapatkan maupun diperoleh melalui hitungan angka atau statistik Afrizal, 2014. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan suatu pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu peristiwa tertentu di dalam lingkungan masyarakat maupun di dalam kelompok masyarakat itu sendiri. Suatu hasil penelitian berupa data deskriptif yang berbentuk suatu penjelasan atau pendapat tetang suatu hal yang mendalam serta secara menyeluruh mengenai suatu aspek tertentu. Penelitian kualitatif bertujuan untuk melakukan dan melakukan analisis pada data kualitatif, yakni data yang bukan merupakan angka-angka Wijayanti, 2013. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian yang mengutamakan pada data yang berdasarkan pada hasil yang di dapatkan atau yang di sampaikan oleh responden berdasarkan dari data yang dikumpulkan yang berupa kata-kata, deskriptif dan tidak berupa angka-angka. Misalnya, tindakan, perilaku, motivasi dan tanggapan Sugiyono, 2009. Metode penelitian kualitatif adalah metode deskriptif. Filosofi penelitian kualitatif di dalam penelitian ini adalah kegiatan yang berusaha untuk mengamati, melakukan analisa, menggambarkan/memaparkan dan menentapkan atau menentukan identitas benda, orang dan sebagainya suatu kejadian yang alami Agustinova, 2015. Suharsimi Arikunto 2013 Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam melakukan penelitian oleh peneliti untuk dapat mengumpulkan suatu data agar kegiatan tertentu tersusun secara sistematis atau terstruktur dan terarah. Instrument penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, metode observasi, metode dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk pengecekan keabsahan data adalah teknik triangulasi. Adapun triangulasi yang dipakai dalam pengecekan keabsahan data dalam penelitian adalah Triangulasi sumber, yaitu untuk mengetahui kredibilitas data dengan melihat kembali atau mencocokkan kembali data di dapat melalaui beberapa sumber. Penulis menggunakan triangulasi sumber dengan tujuan untuk melakukan perbandingan apa di sampaikan oleh pengurus majelis taklim, ibu-ibu rumah tangga mengenai kegiatan majelis taklim. Kemudian Triangulasi teknik yaitu untuk menguji keasliaan suatu data dengan cara melihatkan kembali data kepada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Penulis menggunakan data triangulasi teknik yaitu bertujuan untuk membandingkan data yang diperoleh seperti halnya membandingkan hasil wawancara dengan observasi maupun dokuemntas, dan Triangulasi waktu yaitu cara untuk mengetahui perihal yang dapat dipercaya pada sebuah data dapat dilaksanakan pada waktu tertentu melalui wawancara, observasi atau hal lainnya dlm situasi yang berbeda, serta ditrmukannya kredibilitas data tersebut Sugiyono,2013. Dalam pengertian ini peneliti menggunakan teknik pengabsahan data yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil dan Pembahasan Menurut kustini 2007 majelis taklim memilki tujuan salah satunya adalah untuk menjadikan manusia atau keadaan untuk kearah yang lebih baik dengan cara mengajarkan Al-Kawakib e-ISSN 2746-4997 4 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan … tentang Islam yang benar sesuai dengan Al-qur’an dan As-sunah sebagai pedoman hidup baik bagi individu, masyarakat dan Negara. Adapun berbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian saya dari segi hasil, yaitu Jurnal ilmiah yang ditulis oleh Indasari, Surni Kadir dan Normawati yang berjudul tentang Peranan Majelis Taklim Baabul Jannah dalam Meningkatkan Pemahaman Agama pada Masyarakat Desa Doulan Kecamatan Bokat kabupaten Boul, peranan yang dilakukan oleh majelis taklim Baabul Jannah dalam meningkatkan pemahaman masyarakat desa doulan kecamatan bokat kabupaten boul yaitu mengadakan pengajian rutin, tadarus al-qur’an yasinan dan dzkikr bersama, dan khattam al-qur’an 30 juz serta penanaman nilai nilai sosial. Dan diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat guna untuk menambah wawasan tentang ajaran agama islam, agar tidak ada lagi keyakinan atau pemahaman yang disalah tafsirkan oleh masyarakat yang merujuk kepada kemusrikan dan menduakan Allah. Jurnal ilmiah yang ditulis oleh Oyo Bariah, Iwan Hermawan, dan Nur yang berjudul tentang Peranan Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat di Desa Telukjambe Karawang, hasil penelitian ini membuktikan bahwa keberaaan majelis taklim mampu memberikan tambahan ilmu dan pengetahuna bagi masayrakat dalam meningkatkan ibadah dan akhlak masyarakat dengan kategori baik. Jurnal yang ditulis oleh Irmawati Ibrahim, Abd. Hamid Isa dan Yakob Napu yang berjudul Peran Majelis Taklim Nurul Iman dalam Meningkatkan Kehidupan Beragama, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anggota majelis taklim nurul iman agar biasa mengoptimalkan kinerja, sehinga peran majelis taklim dapat dioptimalkan. Untuk para masyarakat lebih mempraktekkan ilmu-ilmu tentang majelis taklim yang telah di dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Peranan Mejelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan pada Aspek Ibadah bagi Ibu Rumah tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. Majelis taklim merupakan suatu wadah untuk belajar ilmu Agama. Majelis taklim memilki peran yang sangat penting yaitu sebagai tempat perhimpunan dalam membina dan mengembangkan kehidupan Beragama bagi manusia dalam rangka untuk menciptakan manusia yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT Abu Ahmadi,2009. Tujuan dari pembinaan ibadah adalah sebagai bentuk menunaikan rukun islam yang kedua yaitu melaksnakan shalat dan yang Terlihat dari kegiatan-kegiatan yang di laksanakan oleh ibu-ibu majelis taklim di Nagari Koto Nan Duo. Peran Majelis taklim yang selama ini sangat baik dalam memberikan pembinaan jiwa maupun mental rohaniah bagi kaum wanita sehingga semangat dalam belajar dan mengerjakan ibadah. Ibadah merupakan suatu ketaatan seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ibadah mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan tunduk/beribadah kepada Allah dengan niat untuk mencari Ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mana hal tersebut di pandang sebagai Ibadah Abidin, 2020. Firman Allah Artinya “Tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku Al-Dzariyat56.” Kegiatan majelis taklim dalam pembinaan agama dalam aspek ibadah yang dilaksanakan dalam model bimbingan shalat yang pada intinya pembinaan yang Oksy Almaidah & Novia Nengsih 5 Al-Kawakib, Open Access Journal dilakukan dengan cara teori dan praktek dengan tujuan dari pembinaan ibadah adalah untuk mengamalkan serta menunaikan rukun islam Rahmat,2018. Peranan majelis taklim dalam membina keberagamaan bagi ibu rumah tangga di Nagari koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas cukup mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti yang terdapat pada hasil temuan penelitian dan juga wawancara serta observasi yang telah dilakukan oleh peneliti masih ada ibu-ibu yang tidak tahu cara shalat fardhu dan shalat jenazah. Tapi dengan adanya pembinaan yang di lakukan di majelis taklim ibu-ibu tersebut antusias untuk tetap belajar satu sama lain. Selain itu dalam aspek ibadah para jamaah juga semangat dalam meghafal doa-doa. Dengan adanya pembinaan yang dilakukan secara bertahap memberikan dampak perubahan pada ibu-ibu yang mengikuti kajian. Dapat dipahami bahwa peranan majelis taklim dalam pembinaan keberagamaan pada aspek ibadah sangat penting dalam menumbuhkan dan menambah wawasan pengetahuan keagaaman bagi ibu rumah tangga di Nagari Koto Nan Duo kecamatan Batang Kapas yang telah memberikan perubahan cukup baik. Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara yang peneliti lakukan dapat di lihat bahwa majelis taklim di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas dalam pembinaan keberagamaan bagi Ibu rumah tangga dalam aspek ibadah terdapat perubahan yang baik dan juga dari hasil wawancara sangat antusias. Dari hasil tersebut ibu-ibu rumah tangga yang mengkuti kegiatan majelis taklim menjadi tahu dan bisa dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah dan juga dari yang tidak tahu cara shalat jenazah kemudian menjadi tahu karna adanya pembinaan keagamaan dari kegiatan majelis taklim. 2. Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan Baca Qur’an bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. Pembelajaran baca qur’an merupakan sebuah pembelajaran yang sangat penting untuk dipelajari sampai kapanpun oleh umat manusia yang beragama islam, karena membaca al-qur’an merupakan salah satu pintu masuk untuk menuju pada pengetahuan Islamiah seperti halnya akhlak,akidah, Ibadah dan lain-lain, dan juga merupakan kunci utama dalam memberikan petunjuk kepada umat islam ma’mun, 2018. Sebagaimana wahyu yang pertama diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang terdapat dalam qur’an surah Al-alaq ayat 1-5 1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Peranan majelis taklim dalam aspek baca qur’an seperti yang diketahui dari hasil temuan penelitan bahwa masih ada dari beberapa ibu-ibu jamaah majelis taklim yang belum bisa membca al-quran diketahui masih ada yang iqra. Tapi dengan adanya pembinaan dari kegiatan majelis taklim adanya perubahan yang dialami oleh para ibu majelis taklim dari yang tidak tahu membca al-quran yang awalnya hanya Al-Kawakib e-ISSN 2746-4997 6 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan … dari iqra kemudian bisa membaca al-qur’an, dan dengan adanya pembinaan keagamaan yang dilakukan pada bidang baca qur’an ibu-ibu majelis taklim memilki peranjakkan kea rah yang lebih baik dari yang bacaan al-qur’annya yang belum sesuai dengan kaidah huruf dan tajwid dengan adanya pembinaan yang dilakukan dalam pengajian ada beberapa ibu majelis taklim bacaannya sudah mulai cukup baik dari pembinaan yang dilakukan satu sama lain dalam anggota dan juga bimbingan dari Ustadz. Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dapat di lihat bahwa peranan majelis taklim di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas dalam bidang baca qur’an mengalami perubahan yang baik secara berangsur-angsur. Ibu-ibu yang masih iqra kemudian bisa membaca al-qur’an, dan yang sudah bisa membaca al-qur’an walaupun sepenuhnya baik terus semangat mempelajari tajwid dan tempat keluarnya huruf yang benar. 3. Peranan Majelis Taklim dalam Membina Keberagamaan pada Aspek Sosial bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. Adanya kegiatan bakti sosial merupakan salah satu wujud dari rasa kemanusiaan karena dengan adanya kegiatan tersebut dapat mempererat hubungan silaturahmi antar sesama. Dengan adanya kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh jamaah majelis taklim dapat mewujudkan rasa peduli, tolong menolong serta rasa cinta kasih antar sesama. Tujuan dari kegiatan ini adalah dapat memberikan motivasi kepada lingkungan masyarakat dalam mempererat hubungan kekeluargaan antar masyarakat tersebutMardia, 2017. Memilki hubungan yang baik antar sesama di dalam lingkungan masyarakat itu sangat penting. Demi menjaga keutuhan dan keharmonisan antar sesama manusia. Setelah mengikuti kegiatan sosial ibu-ibu jamaah majelis taklim juga mendapatkan semangat baru di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kegiatan bersih-bersih menumbuhkan semangat bagi ibu-ibu juga untuk menjaga kesehatan dalam lingkungan kelaurganya. Selain itu, dengan adanya kegiatan sosial membuat hubungan antara lingkungan masyarakat menjadi lebih baik dan memilki sikap toleransi dan saling menghargai satu sama lain. Berdasarkan hasil Observasi dan hasil wawancara dapat dilihat bahwa dengan adanya kegiatan sosial menumbuhkan semangat bagi para jamaah untuk terus menjaga kebersihan dan juga menjaga kekompakan dan hubungan antara para anggota dan juga lingkungan masyarakat. 4. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pembinaan Keberagamaan bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. Setiap lembaga atau organisasi yang dalam menjalankan suatu kegiatan pasti akan ada faktor pendukung dan rintangan atau hambatannya. Begitupun yang yang dialami oleh jama’ah Majelis Taklim di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. a. Faktor pendukung 1 Ketua Majelis Taklim mengatakan bahwa dana juga merupakan faktor pendukung dalam kegiatan majelis taklim. Kegiatan suatu organisasi atau lembaga akan berjalan baik jika juga mempunyai dana yang memadai/cukup. Sumber dana yang ada diperoleh dari uang kas yang dikumpulkan oleh para anggota setiap semingu sekali. Pembayaran Oksy Almaidah & Novia Nengsih 7 Al-Kawakib, Open Access Journal uang kas tetap berjalan atau terhitung walau ada dari anggota yang tidak hadir dalam pengajian akan membayar double. Jadi dari segi dana tidak mengalami kekurangan. 2 Ibu Ilef selaku penasihat majelis taklim menyatakan Adanya dukungan dari pemerintah daerah seperti partai politik yang memberikan bantuan berupa bahan kain yang dijadikan baju seragam oleh para jamaah majelis taklim hal itu juga mengurangi beban dari segi perdanaan bagi anggota majelis taklim dan juga membentuk kekompakkan dari para jamaah. b. Faktor Penghambat 1 Ibu Sarnileli selaku sekretaris majelis taklim mengatakan bahwa kurangnya kesadaran dari anggota majelis taklim untuk terus aktif dalama mengikuti pengajian majelis taklim dikarenakan kesibukan dari aktivitas anggota masing-masing baik itu berupa pekerjaan atau urusan dalam rumah tangga. Karena kebanyakan dari ibu-ibu majelis taklim ini yang berprofesi dari ibu rumah tangga yang memang lebih mengutamakan dalam megurus pekerjaan rumah tangga. Oleh karena itu, pengurus dan penasihat dari majelis taklim berupaya untuk terus mengajak para jamaah untuk terus hadir dalam pengajian agama ini. 2 Pernyataan dari ibu Lefriani Penasihat Majelis taklim, pengaruh lingkungan sangat berdampak dalam lingkungan ibu-ibu majelis taklim yang sudah ikut pengajian terkadang masih juga terpengaruh tidak ikut datang ke pengajian disebabkan karena pengaruh gosip dan juga ada dari ibu-ibu anggota majelis taklim yang tidak berhubungan baik. Karena itu kami selaku pengurus majelis taklim berupaya memberikan pengertian kepada para jamaah tujuan adanya majelis taklim apa dan memberikan masukan ketika adanya kegiatan sosial di lingkungan masyarakat. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dengan berpedoman kepada tujuan dan rumusan masalah penelitian dapat disimpulkan bahwa majelis taklim merupakan suatu wadah lembaga organisasi keagamaan yang terdiri dari beberapa kumpulan masyarakat yang mempelajari tentang pendidikan Islam dan bersifat nonformal. Peranan Majelis taklim dalam Membina Keberagamaan pada Aspek Ibadah bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas, yaitu melatih dan melakukan pembinaan kepada ibu-ibu mengenai shalat fardhu dan shalat jenazah. Peranan Majelis taklim dalam Membina Keberagamaan Baca Qur’an bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas, yaitu melakukan pembinaan kepada ibu-ibu yang tidak bisa membaca al-qur’an baik itupun yang masih iqra sehingga memberikan dampak baik pada ibu-ibu yang dalam proses belajar. Peranan Majelis taklim dalam Membina Keberagamaan pada Aspek Sosial bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas, yaitu mempererat silaturahmi antar sesama dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan keluarga. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembinaan Keberagamaan bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas yaitu Faktor Pendukung yaitu dana dan sukungan pemerintahan setempat dan Faktor Penghambat yaitu faktor lingkungan dan kemauan ibu – ibu majelis taklim. Al-Kawakib e-ISSN 2746-4997 8 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan … Daftar Kepustakaan Afrizal. 2014.Metode Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Metode Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta Rajawali Pers. Abidin, Zaenal. 2020. Fiqh Ibadah. Yogyakarta Deepublish. Abuddin, Nata. 2009. Akhlak tasawuf. Jakarta Raja Grafindo Persada. Agustinova, Eko Danu. 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Yogyakarta Calpulis. Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta. Azmi, Muhammad. 2006. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah. Yogyakarta Belukar. Bafadhol, I. 2017. Lembaga Pendidikan Islam Di Indoesia. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, 0611, 59–72. Bakhtiar. 2016. Psikologi Agama. Bengkulu IAIN Bengkulu. Bariah,O. Hermawan, I.& Nur, 2012. Peran Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat di Desa Telukjambe Karawang. Solusi, Vol 1021 1-10. Cahaya, Andi Intan. 2013. Fiqh Muamalah. Makassar Alauddin University Press. Djamaluddin,A., & Fuat,N. S. 2010. Psikologi Islam. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Fatih Mutiah. 2014. Peran Ganda Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai Ibu Rumah Tangga Kajian Anchoring dalam Pengambilan Keputusan. Skripsi. Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga. Helmawati. 2013. Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majelis Ta’lim. Jakarta Rineka Cipta. Indriani, J. 2021. Hubungan Efektifitas Pengajian Ibu-Ibu Rumah Tangga dengan Perilaku Keberagamaan Mereka. Universitas Islam Negeri SunanGunung Djati. Indasari. Kadir,S. & Normawati. 2020. Peranan Majelis Taklim Baabul Jannah dalam Meningkatkan Pemahaman Agama pada Masyarakat Desa Doulan Kecamatan Bokat Kabupaten Boul. Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman, 1501, 1-10. Ibrahim. I. Isa, Abd. Hamid & Napu, Y. 2020. Peran Majelis Taklim Nurul Iman dalam Meningkatkan Kehidupan beragama. Jambura Journal Community Empowerment JJCE, 11. 42-49. Kholida, & Satria, R. 2021. Peran Kegiatan Pengajian Sebagai Wadah Pelaksanaan Pendidikan Islam Berbasis Masyarakat. Jurnal Pendidikan Tambusai Vol 5 2. Kustini. 2007. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pendalaman Ajaran Agama Melalui Majelis Taklim. Jakarta Puslitbang Kehidupan Kebersamaan. Lexy J. M.2009. Metodologi Penulisan Kualitatif. Bandung Rosdakarya. Ma’mun, M. A. 2018. Kajian Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan Islam, Oksy Almaidah & Novia Nengsih 9 Al-Kawakib, Open Access Journal 41, 52–62. mardia. 2017. Peranan Sosial Majelis Ta’lim Terhadap Peningkatan Minat Ibu Rumah Tangga pada Masyarakat Bajeng Kabupaten Gowa. Nasrullah, R. 2017. Media Sosial Perspektif Komuniasi, Budaya< dan Sosioteknologi. Bandung Remaja Rosdakarya. Purwodarminto . 2010. Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Rahmat, A. 2018. Peranan Majelis Taklim Al-Munawwarah dalam Pembinaan Masyarakat diKelurahan Mosso Dhua Kecamatan Sendana Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Rukiyati, Enung K & Hikmawati, Fenti.2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. BandungCV Pustaka Setia. Sarbini, Ahmad. 2014. Internalisasi Nilai Keislaman Melalui Majelis Taklim. Jurnal Ilmu Dakwah 516. Sari, Nur Indah. 2019. Strategi Dakwah Majelis Taklim Permata dalam Membina Ibadah Masyarakat di Desa Moncongloe Bulu Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Makassar UIN Alauddin Makassar. Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Alfabeta. Taqiyyudin, Mashuri. 2014. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon Pangger Publishing. Veriyanto. Joni. 2018. Peran majelis taklim dalam pembinaan keberagamaan ibu rumah tangga di desa pekalongan lampung timur. Skripsi Online. Lampung Institut Agama Islam Negeri Metro. Wahyu. Asri. 2013. Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keuarga. Skripsi. Semarang Universitas Negeri Semarang. Wijayanti, Yenni. 2013. Proses Komunikasi Interpersonal Ayah dan Anak dalam Menjaga Hubungan. Junal E-komunikasi,Vol 1 3. Zailani, Ahmad. 2019. Pembinaan Keagamaan Melalui MajlisTa’lim Al-Hidayah Di Desa Bono Tapung Kecamatan Tandum Kabupaten Rohan Hulu Riau. Skripsi Tidak Diterbitkan. Riau Universitas Islam Negeri SUSKA Riau. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Aman Ma’munPreferably the human is the one who learns the Qur'an and teach it. So learning to read the Qur'an to be conducted early as the provision of life and afterlife. Learning the Quran as an interaction learning activities also have a purpose. The purpose of learning the Qur'an is as follows 1 so that students can read Quran fluently and correctly according to the recitation. 2 so students can familiarize the Qur'an in his life. 3 enrich the vocabulary words and sentences that are beautiful and interesting. In Indonesia there are various methods of reading the Qur'an as may have been collected by the LITBANG in 1994. A variety of methods have advantages and disadvantages of each. One method is to write the Qur'an by dictation. There are four 4 types of dictation that can be applied to a person according to their cognitive level Imla’ manqu, Imla’mandhur, Imla’ ghairu al-mandhur masmu’, Imla’ Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Metode Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin IlmuAfrizalAfrizal. 2014.Metode Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Metode Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta Rajawali tasawuf. Jakarta Raja Grafindo PersadaNata AbuddinAbuddin, Nata. 2009. Akhlak tasawuf. Jakarta Raja Grafindo Metode Penelitian Kualitatif Teori dan PraktikEko AgustinovaDanuAgustinova, Eko Danu. 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Yogyakarta Penelitian Suatu Pendekatan PraktikS ArikuntoArikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Akhlak Anak Usia Pra SekolahMuhammad AzmiAzmi, Muhammad. 2006. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah. Yogyakarta Pendidikan Islam Di IndoesiaI BafadholBafadhol, I. 2017. Lembaga Pendidikan Islam Di Indoesia. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, 0611, Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat diO BariahI HermawanH T NurBariah,O. Hermawan, I.& Nur, 2012. Peran Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat di Desa Telukjambe Karawang. Solusi, Vol 1021 Islam. Yogyakarta Pustaka PelajarA DjamaluddinN S FuatDjamaluddin,A., & Fuat,N. S. 2010. Psikologi Islam. Yogyakarta Pustaka Pelajar.
Apa fungsi dan peran majelis taklim? Kita sering kali mendengar perkumpulan ini di tengah masyarakat. Mengadakan acara keagamaan seperti pengajian, tahlilan, mendenga ceramah dan berbagai aktifitas keagamaan lainnya. Namun kegiatan majelis taklim sebenarnya tidak hanya berkutat dengan agama saja. Untuk kali ini, kosngosan akan membahas majelis taklim secara lebih detail. Nama majelis taklim sebenarnya lebih general, untuk penggunaan nama tambahannya biasanya berbeda pada masing masing daerah. Nama Mejelis berasal dari bahasa arab yang artinya duduk, atau tempat. Sementara kata taklim artinya pengajaran atau pendidikan. Jadi dapat diartikan bahwa majelis taklim adalah suatu wadah atau organsasi pengajaran yang bersifat nonformal. Lembaga ini bertujuan untuk mengadakan pengajian, dakwah dan pembelajaran ilmu agama Islam baik dari aspek teologi, filsafat, dan juga tasawuf. Kegiatan pengajian misalnya, diadakan rutin setiap seminggu sekali dan mengundang Ustadz atau Ustadzah sebagai pematerinya. Baca juga Contoh Pembuatan Proposal Dana Pembangunan Masjid Menarik untuk ditelaah lebih lanjut mengenai organisasi ini, karena majelis taklim adalah lembaga pengajaran yang paling fleksibel, artinya tidak terikat oleh waktu dan sifatnya terbuka. Semua umur, profesi dan juga suku apa pun bisa masuk dan bergabung dalam majelis taklim ini. Dasar hukum keberadaan majelis taklim memang tidak secara spesifik di atur dalam undang undang, namun meliputi beberapa peraturan yang berlaku saat ini seperti UU No 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional dan PerPu No 55 tahun 2007 mengenai pendidikan keagamaan. Mengenal Majelis Taklim Lebih Dekat Kegiatan majelis taklim Pada dasarnya kegiatan dari lembaga ini sangat tergantung dari ide dan aktifitas pengurus organisasi dan gurunya. Apa yang menjadi kegiatan organisasi ini secara umum adalah menggelar pengajian dengan tema bagaimana cara meningkatkan kualitas pemahaman dan amalan keagamaan setiap muslim, mengacu pada Iman dan takwa Beberapa kegiatan yang umum dilakukan oleh majelis taklim antara lain Wirid yasinan setiap malam jumat Pengajian mengundang Ustadz atau Ustadzah Halal bi Halal ketika lebaran Open House ketika lebaran Rapat anggota Umrah bersama Study Tour Mengadakan sosialisasi agama, dll Manfaat majelis taklim Apa manfaat dari majelis taklim sebenarnya? Lembaga ini menjadi salah satu solusi pengenalan ilmu agama yang baik, bagi mereka yang belum mengenal agama islam lebih dalam. Terlebih lembaga ini tidak memungut biaya wajib dalam setiap kegiatan keagamaan yang dilakukannya biasanya dipungut dengan sukarela Majelis taklim menjadi lembaga pendidikan keagamaan alternatif bagi umat yang tidak memiliki cukup tenaga, waktu, dan kesempatan menimba ilmu agama dijulur pandidikan formal. Baca juga Contoh Undangan Syukuran Haji doc dan Cara Membuatnya Tempat kegiatannya bisa dilakukan di rumah, masjid, mushalla, gedung, aula, halaman dan tempat lain. Jadi, lembaga ini memiliki dua manfaat sekaligus, sebagai lembaga dakwah dan juga lembaga pendidikan non-formal bagi anggotanya. Struktur organisasi majelis taklim Seperti pada organisasi lainnya, majelis taklim memiliki pengurus yang mengatur kegiatan, tujuan dan kondisi finansial agar lembaga ini bisa berjalan baik. Adapun beberapa posisi beserta tugas dan tanggung jawabnya yaitu Pembina majelis taklim Jabatan ini bertanggung jawab dalam mengarahkan, membina dan membimbing pengurus beserta kegiatan majelis taklim kearah kegiatan yang lebih bermanfaat, menyatukan persaudaraan setiap anggota dan membantu menyusun program kegiatan organisasi dalam jangka panjang. Penasihat majelis taklim Sebagai penasihat, tentunya memiliki tanggung jawab terhadap mengarahkan dan membimbing kegiatan majelis taklim, serta membantu menyelesaikan persoalan apabila terjadi konflik atau permasalahan internal dalam lembaga majelis taklim. Ketua majelis taklim Memiliki tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan dan program majelis taklim, menyusun kegiatan dan menciptakan kondisi lembaga yang nyaman, tentram dan solid, tetap menjaga ukhuwah islamiyah. Wakil ketua majelis taklim Membantu tugas ketua, mewakili ketua dalam setiap kegiatan apabila ketua berhalangan hadir dan melakukan koordinasi seluruh tugas pengurus dan divisi masing masing. Sekretaris majelis taklim Posisi ini bertugas untuk mnyusun jadwal kegiatan majelis taklim serta mengkoordinir semua tugas pengurus dan divisi untuk melakukan kegiatan majelis taklim. Bendahara majelis taklim Posisi ini paling penting karena bertanggung jawab terhadap keuangan lembaga, mencari sumber dana untuk kegiatan lembaga, melakukan koordinasi keuangan majelis dan mencatat setiap dana masuk dan pengeluaran lembaga. Divisi pendidikan dan dakwah Mengatur jalannya kegiatan majelis taklim seperti pengajian, mempersiapkan pemateri yang akan diundang, mengkoordinir jadwal pemateri dan mengembangkan metode dakwah dalam kegiatan lembaga. Divisi hubungan masyarakat Menjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat non anggota, menghidupkan aktifitas bersama, serta menjaga kerukunan internal dan eksternal lembaga Divisi perlengkapan Melakukan pengamanan dan pendataan terhadap inventaris, mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk kegiatan, serta melaporkan kepada ketua jika terjadi permasalahan dalam hal teknis kegiatan. Divisi tabungan, infaq dan shodaqoh Mengkoordinir tabungan dari anggota, mengeluarkan tabungan atas izin ketua, sekretaris atau bendaraha dan menghimpun seluruh dana yang masuk dari kegiatan tabungan, infaq dan shodaqoh. Contoh logo majelis taklim PNG Berikut adalah contoh logo majelis taklim dalam format PNG, bisa kamu edit sesuai dengan nama majelis taklim di daerah mu. Silahkan download saja dengan menyimpan gambar-nya Contoh motto majelis taklim Mewujukan generasi islam yang beriman dan taqwa IMTAQ dan berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK yang berakhlaq baik dan beramal sholeh sehingga berguna bagi agama dan bangsa sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan Hadits Baca juga Contoh Proposal Kegiatan Hari Raya Lebaran dan Rincian Biayanya Penutup Sekian pembahasan kosngosan mengenai organisasi majelis taklim kali ini. Semoga semakin menambah wawasanmu. Ini juga bisa menjadi sumber referensi kalian apabila ingin mendirikan majelis taklim di daerah masing masing. Organisasi ini bersifat positif dan layak untuk dikembangkan. Akhir kata terimakasih sudah berkunjung di kosngosan, jangan lupa berikan komentar mu dibawah ini, dan bagikan juga post ini di linimasa media sosial mu.
kegiatan majelis taklim ibu ibu